Latar Belakang.
Yayasan Pamulangan Beksa Sasminta Mardawa,
yang berperan aktif dalam melestarikan tari Klasik Gaya Yogyakarta,
merupakan salah satu kantung budaya yang eksistensinya sampai saat ini
masih diakui oleh masyarakat, baik regional, nasional, maupun
internasional. Hal ini dapat dibuktikan melalui berbagai kegiatan yang
selalu mendapat respon positif, dan pengakuan kelayakan profesionalisme.
Partisipasi masyarakat terhadap segala aktivitas tidak hanya diwujudkan
dalam bentuk apresiasi saja, melainkan lebih mendalam lagi, yaitu pada
rasa
handarbeni serta keinginan untuk ikut berpartisipasi dalam
pelestarian budaya bangsa. Ibarat “
gayung bersambut” maka apa yang
menjadi keinginan masyarakat selalu direspon positif oleh YPBSM.
Sehingga diantara keduanya menjadi satu kesatuan yang saling
membutuhkan, bias saling memberi dan menerima, serta terbuka dalam
bekerja.
Meski berorientasi pada bentuk-bentuk klasik
(tradisi), namun dalam setiap karya yang dihasilkan, YPBSM selalu
memegang prinsip dinamis. Artinya segala sesuatunya bersifat nut
lakuning jaman, tidak kaku, dan siap dalam bentuk pengembangan. Karakter
yang demikian tentunya tidak lepas dari pengalaman YPBSM yang sudah
bertahun-tahun sudah malang melintang dalam dunia seni pertunjukan
tradisi.
Pada mulanya sebagai cikal bakal YPBSM adalah Mardawa
Budaya yang didirikan pada tahun 1962. kemudian pada tahun 1976 karena
animo masyarakat lebih besar ditambahkan sebuah wadah lagi yang diberi
nama Pamulangan Beksa Ngayogyakarta. Selanjutnya pada tahun 1992
keduanya digabung menjadi satu yayasan dengan nama
Yayasan Pamulangan
Beksa Mardawa Budaya. Akhirnya dari perjalanan panjang tersebut, pada
tahun 1998 mengkristal menjadi Yayasan Pamulangan Beksa Sasminta Mardawa
(YPBSM). Dari perubahan nama tersebut mencerminkan betapa kuatnya
dedikasi orang dibalik organisasi ini. Untuk mendirikan organisasi seni
yang demikian kuat dan panjang, dibutuhkan beberapa keahlian, baik itu
yang berhubungan dengan teknis maupun non teknis. Sehingga apa yang
terjadi dalam suatu organisasi merupakan suatu kombinasi dari berbagai
keahlian. Demikian halnya yang terjadi pada YPBSM. Eksistensi YPBSM saat
ini tentunya tidak lepas dari sosok almarhum KRT Sasminta Dipura (Rama
Sas).
Sebagai pendiri organisasi (dari Mardawa Budaya sampai
menjadi YPBSM), figure KRT Sasminta Dipura sangat sesuai dengan criteria
seorang pemimpin. Disamping ahli dibidang seni tari klasik gaya
Yogyakarta, Rama Sas juga piawai dlam membuat format (kurikulum)
organisasi yang dikelolanya. Sehingga dalam proses pelaksanaan
pembelajarannya secara langsung maupun tidak langsung sudah menerapkan
konsep didaktis sesuai dengan perkembangan jaman. Begitu juga dalam alih
generasi, pribadi Rama Sas bukan tipe seorang yang egois. Almarhum
dengan getol menggembleng murid-muridnya untuk meneruskan keahlian yang
dimilikinya. Sehingga sampai saat ini, meskipun sudah ditinggal Rama
Sas, eksistensi YPBSM masih berlangsung. Karena saat ini sebagai kemudi
YPBSM adalah murid-murid Rama Sas yang sangat handal dalam bidang yang
digeluti. Untuk itu sebagai bentuk penghormatan dan mengenang jasa
beliau, para murid mengabadikan nama Rama Sas kedalam nama yayasan,
yaitu Yayasan Pamulangan Beksa Sasminta Mardawa. Atas jerih payah Rama
Sas almarhum, keluarga dan para pengurus, maka pemerintah berkenan
mengakui eksistensi dan memberikan penghargaan kepada YPBSM atas
partisipasinya dalam melestarikan tari klasik gaya Yogyakarta dengan
slogan
“Pusat Seni Tari Tradisional Gaya Yogyakarta nDalem Pujokusuman”. => VISI & MISI YPBSM
#MISI:
1.Sebagai wadah penyalur kegiatan berolah seni di masyarakat.
2.Pendorong dan prakarsa pembaharuan dengan menyelenggarakan kegiatan
seni sehingga dapat menjadi pelopor untuk kemajuan bangsa dan negara.
3.Sebagai penghimpun seniman dan pencinta seni dalam suatu wadah
kegiatan sanggar, dalam rangka mempererat tali silaturahmi serta
mendidik dan mengembangkan kemampuan anggota dalam berkesenian dan
berorganisasi.
#VISI:
Menjadi sanggar seni tari & karawitan yang profesional dan berkualitas dalam nasional dan internasional.
=> AZAZ & TUJUAN:
1.Mendidik generasi muda dalam bidang kesenian khususnya tari klasik
gaya Yogyakarta dengan maksud menanamkan rasa cinta terhadap seni budaya
bangsa sendiri.
2.Mengembangakan dan melestarikan budaya
khususnya tari klasik gaya Yogyakarta dengan tujuan dapat meneruskan
nilai-nilai budaya adiluhung kepada generasi penerus.
3. Membantu program pemerintah dalam bidang kepariwisataan.
